Selamat Datang..Welcome..Benvenuto..Accueil..Willkommen di blog saya..........have a nice day
Thank you for visited...budayakan kebiasaan untuk meninggalkan jejak anda(jangan lupa komentar)


Marhaban Ya Ramadhan

Minggu, 18 Januari 2009

Holocaust, dan Fakta-faktanya

Nazi Guilt vs. Anti Turkism
Nazi merupakan partai politik yang tangguh pada decade 1933 hingga 1945, partai ini pun

menjadi partai yang memiliki armada militer terbesar di dunia. Nazi atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman: Nationalsozialismus), merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi (Partai 'Pekerja Nasionalis Sosialis Jerman, Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.
setelah Nazi runtuh sekitar tahun 1945 beredar isu terjadinya pembantaian terhadap 6 juta kaum yahudi di kamp-kamp penampungan yang didirikan Nazi yang lebih dikenal dengan tragedy Holocaust. Apa Holocaust itu benar-benar terjadi?Siapa yang harus di benci, Nazi atau Yahudi? di bawah ini ada beberapa fakta tentang itu.

# Paul Rassinier, korban holocaust yang selamat, menerbitkan The Drama of European Jews yang mempertanyakan apa yang diyakini dari holocaust selama ini. Dalam bukunya, ia mengklaim bahwa sebenarnya tak ada kebijakan pemusnahan massal oleh Nazi terhadap Yahudi, tak ada kamar gas, dan jumlah korban tidak sebesar itu.
# Arthur Butz menerbitkan The Hoax of the 20th Century: The Case Against The Presumed Extermination of European Jewry pada 1976. Ia mengklaim bahwa gas Zyklon-B tidak digunakan untuk membunuh orang tapi untuk proses menghilangan bakteri pada pakaian. Mengenai kematian massal di Auschwitz, Robert Faurisson, profesor literatur di University of Lyons 2 mengklaim bahwa tipus-lah yang membunuh para tawanan itu, dan bukan kamar gas.
Yahudi yang merasa menjadi korban kemudian meminta tanah di Palestina, meminta ganti rugi kepada Jerman, dan meminta dana pembangunan ke negara lain sambil terus memelihara ingatan dunia akan holocaust. Rakyat Palestina-lah yang menderita. “Seluruh negara Yahudi dibangun di atas kebohongan holocaust.Apa bukti Hitler dan Nazi membunuh 6 juta Yahudi di kamar gas? Tidak ada bukti sama sekali, kecuali kesaksian dari sedikit Yahudi yang selamat. Jika 6 juta Yahudi telah dibakar, tentu akan ada segunung abu manusia, tapi kita tidak pernah mendengarnya. Tidak ada juga oven yang mampu membakar jutaan orang tanpa ada yang mencium baunya. Tidak ada bukti tentang sejumlah itu Yahudi yang hidup di Jerman pada 1930-an. Jumlah mereka kurang dari 4 juta dan setengah dari mereka telah mengungsi ke Soviet selama perang.” Kata Mahmud Al-Khatib di harian Al-Arab Al-Yaum di Yordania.

Kalau Eropa memang bersalah membantai kaum Yahudi pada PD II, lalu mengapa Palestina yang harus menanggung akibatnya? Seharusnya Eropa menyediakan tanah di wilayahnya sendiri untuk mendirikan negara Israel.

Kalau pembantaian itu tidak pernah ada, lalu mengapa Eropa mendukung pendirian negara Israel di atas tanah Palestina dengan alasan kemazluman bangsa Yahudi pada PD II?
(Ahmadinejad, Presiden Iran)


Hitler at ParadeHolocaust apakah sebuah fakta atau fiksi? Holocaust dalam hal ini dipertanyakan sebagai suatu hal yang benar terjadi atau hanya sebagai mitos belaka, karena sebagian dari ahli sejarah mempunyai pendapat bahwa holocaust tidak pernah terjadi alias fiktif. Golongan ini disebut dengan Revisonism, golongan ini menyangkal bahwa holocaust tidak pernah terjadi. Mereka beranggapan bahwa holocaust suatu hal yang dibesar-besarkan oleh pihak-pihak yang percaya bahwa holocaust adalah satu tragedi kemanusiaan yang begitu menakutkan. Para revisionis mengeluarkan argumen bahwa peristiwa holocaust telah terjadi satu pemalsuan dokumen-dokumen baik tempat terjadinya pemusnahan massal. Dalam hal ini mereka melakukan riset mencari bukti bahwa holocaust tidak pernah terjadi, temuan mereka menjadi dasar untuk penyangkalan akan holocaust. Revisionis bertujuan untuk membetulakan sejarah yang telah terjadi agar tidak ada kesalahan bagi generasi yang akan datang untuk tahu setiap peristiwa yang terjadi pada masa holocaust di Eropa. Kegiatan yang dilakukan para revisionis menjadi hal yang diperdebatkan sekaligus menjadi hal yang terbuka untuk mengulik tentang holocaust bagi orang -orang yang pro pada holocaust.Di Eropa terutama negara-negara yang menjadi korban Nazi, melakukan sanksi terhadap orang-orang yang menyangkal bahwa holocaust adalah sebuah dongeng. Karena pada negara yang menjadi korban terdapat data-data yang menyebutkan bahwa telah terjadi satu pembantaian massal (genocide) terhadap satu ras bangsa yaitu ras Yahudi. Para pendukung holocaust mengklaim bahwa yang menjadi korban holocaust adalah sebanyak 6 (enam) juta orang Yahudi, tapi para revisionis mengatakan bahwa pada saat itu hanya ada 3 (tiga) juta orang yahudi menurut penelitian yang mereka lakukan. Revisionis menyatakan adanya konspirasi yang terjadi dalam holocaust, yaitu kaum Yahudi untuk mandapatkan satu wilyah untuk dijadikan satu negara Israel. Dalam pandangan mereka bangsa Yahudi memang terlibat dalam konspirasi tentang holocaust, teori ini berdasarkan akan pengaruh kuat bangsa Yahudi pada Eropa dan Amerika utara. Sekarang penyangkalan holocaust telah bergeser ke dunia Arab yang dibawa oleh para revisionis, dan di negara-negara Arablah sekarang yang banyak mendukung peyangkalan tentang holocaust ini.

Holocaust deniers lebih suka disebut Holocaust "revisionists". Kebanyakan ahli sejarah mengatakan bahwa istilah ini menyesatkan. Historical revisionism adalah bagian dari ilmu sejarah; yaitu penyelidikan ulang dari accepted history (sejarah yang sudah diterima secara umum) dengan tujuan untuk lebih memperjelas peristiwa tersebut. Sebaliknya, negationist dapat secara sengaja menggunakan catatan sejarah yang salah; seperti ditulis Gordon McFee: "Revisionists depart from the conclusion that the Holocaust did not occur and work backwards through the facts to adapt them to that preordained conclusion. Put another way, they reverse the proper methodology ... thus turning the proper historical method of investigation and analysis on its head."

Public Opinion Quarterly juga menyimpulkan: "Tidak ada ahli sejarah terkemuka yang mempertanyakan kenyataan Holocaust, dan mereka yang mendukung Holocaust denial kebanyakan adalah anti-Semit dan/atau neo-Nazi."

Holocaust denial sangat populer dalam penentang-penentang Israel dari kaum Muslim karena memang banyak bukti yang dikeluarkan oleh ilmuwan barat sendiri yang menjelaskan kebohongan holocaust ini. Disertasi doktor Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, meragukan bahwa kamar gas digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust kurang dari 1 juta jiwa. Abbas belum pernah menyatakan pandangan ini sejak ditunjuk menjadi Perdana Menteri Palestina pada tahun 2003, dan telah membantah bahwa ia adalah seorang Holocaust denier. Pada akhir 2005, presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menggambarkan Holocaust sebagai "mitos pembantaian orang Yahudi.

(Dari berbagai sumber)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar