Selamat Datang..Welcome..Benvenuto..Accueil..Willkommen di blog saya..........have a nice day
Thank you for visited...budayakan kebiasaan untuk meninggalkan jejak anda(jangan lupa komentar)


Marhaban Ya Ramadhan

Jumat, 26 Maret 2010

Tes-tes

Kasus : Pemberian Bantuan Hidup Dasar/Resusitasi Jantung Paru (BHD/RJP) pada Korban Bencana/Kecelakaan.
Jenis Keputusan : Keputusan Terprogram Tradisional.
1. Pada saat menemukan seorang korban, hal pertama yang dilakukan penolong adalah melakukan respon terhadap korban dengan urutan : respon jauh, respon suara (memanggil-manggil korban), respon nyeri (mencubit korban), kemudian respon tekan (tekanan pada pertengahan tulang rusuk).
2. Jika ada respon , bantu korban untuk melakukan posisi miring stabil. Jika tidak ada respon, maka periksa airway (jalan nafas). Jika jalan nafas tersumbat, penolong diharuskan untuk segera membuka jalan nafas korban.
Dua macam penyebab utama sumbatan jalan napas
a. Lidah ( pada orang dewasa yang tidak ada respon )
b. Benda asing ( pada bayi dan anak kecil )
Dua macam cara membuka jalan napas
a. Teknik angkat dagu-tekan dahi (bila tidak ada trauma kepala,leher, tulang belakang).
b. Perasat pendorongan rahang bawah (jaw thrust maneuver)


Dua teknik untuk membersihkan jalan napas
a. Menempatkan posisi pemulihan
b. Sapuan jari

Mengenali sumbatan jalan napas
a. Sumbatan parsial : penderita berupaya untuk bernapas, mungkin disertai bunyi napas tambahan seperti mengirik, mengorok, kumur, dll.
b. Sumbatan total : penderita sulit bernapas dan akhirnya akan kehilangan kesadaran

Cara mengatasi sumbatan jalan napas total pada berbagai penderita
Sumbatan jalan napas total dapat diatasi dengan Perasat Heimlich (Heimlich Manuveur), yaitu :
a. Hentakan perut : letak kompresi pada pertengahan antara pertemuan iga kanan/kiri dengan pusar.
b. Hentakan dada : letak kompresi pada pertengahan tulang dada

3. Jika nafas korban spontan pada saat jalan nafas dibuka, letakkan korban pada posisi miring stabil. Jika tidak lakukan pemeriksaan pernafasan dengan cara LDR ( lihat, dengar, rasakan ) selama 3-5 detik. Jika pernafasan teraba, maka letakkan korban pada posisi miring stabil, jika tidak berikan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar