Blog ini berisi info apa saja, ada yang berguna ada juga yang ngawur *hahaha XD, tergantung sih sama orangnya *heh..mati dong kalo tergantung #nyablak
Minggu, 28 Maret 2010
Tes-tes part 2
a. Menggunakan mulut penolong :
- mulut ke masker RJP
- mulut ke APD
- mulut ke mulut/ hidung
b. Menggunakan alat bantu : kantung masker berkatup (BVM/ Bag Valve Mask)
Bahaya bagi penolong dalam pemberian napas dari mulut ke mulut ;
- penyebaran penyakit
- kontaminasi bahan kimia
- muntahan penderita
Frekuensi pemberian napas buatan untk masing-masing kelompok umur penderita.
- Dewasa : 10-12 x pernapasan/ menit, masing-masing 1,5-2 detik
- Anak(1-8 th) : 20 x pernapasan/ menit, masing-masing 1-1,5 detik
- Bayi (0-1 th) : lebih dari 20 x pernapasan/ menit, masing-masing 1-1,5 detik
- Bayi baru lahir : 40 x pernapasan/ menit, masing-masing 1-1,5 detik
Tanda pernapasan adekuat, kurang adekuat dan tidak bernapas
a. Tanda pernapasan adekuat :
- Dada dan perut naik turun sirama dengan pernapasan
- Penderita tampak nyaman
- Frekuensi cukup ( 12-20x/menit )
b. Tanda pernapasan kurang adekuat :
- Gerakan dada kurang baik
- Ada suara napas tambahan
- Kerja oto bantu napas
- Sianosis ( kulit kebiruan )
- Frekuensi napas kurang/ berlebih
- Perubahan status mental
c. Tanda tidak bernapas :
- Tidak ada gerakan dada/ perut
- Tidak terdengar aliran udara melalui mulut/ hidung
- Tidak terasa hembusan napas dari mulut/ hidung.
4. Jika pernafasan korban membaik, letakkan korban pada posisi miring stabil. Jika setelah pemberian BHD, pernafasan korban tidak membaik, periksa circulation dengan meraba nadi karotis (yang ada pada leher) 5-10 detik. Jika nadi karotis tidak teraba, lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).
(disadur tanpa perubahan dari keputusan terprogram tradisional ; rivha_blue)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar