Selamat Datang..Welcome..Benvenuto..Accueil..Willkommen di blog saya..........have a nice day
Thank you for visited...budayakan kebiasaan untuk meninggalkan jejak anda(jangan lupa komentar)


Marhaban Ya Ramadhan

Jumat, 26 November 2010

Ace hebat Jerman - The Red Baron

"The Red Baron" - Manfred von Richthofen (1892-1918)

Mungkin anda pernah mendengar nama diatas, bagi seorang Ace (julukan untuk pilot penempur) nama diatas mungkin sudah tidak asing lagi. Pilot tempur paling terkenal di masa PD I, tidak lain adalah Manfred von Richthofen a.k.a "Red Baron" diambil dari tampilan pesawat tempurnya yang dicat serba merah. Seorang hebat yang lahir di Kleinburg dekat Breslau, Jerman (menjadi kota Polandia setelah PD I), tanggal 2 Mei 1892 dari keluarga ninggrat Prussia. Semasa mudanya ia gemar berkuda dan berburu serta olahraga. Saat berusia sembilan tahun, keluarganya pindah ke Schweidnitz dimana di kelasnya, von Richthofen sangat menonjol dan meraih sejumlah penghargaan. Bersama saudara laki-lakinya, Lothar (di kemudian hari menjadi ace dengan 40 victories) dan Bolko, Manfred gemar berburu babi hutan rusa, burung dan kijang. Kegemaran berburu inilah rupanya yang menjadikannya mahir menembak jatuh pesawat musuh dikemudian hari.

Dalam usia sangat muda, 11 tahun, von Richthofen sudah mengikuti pendidikan kadet militer, begitu selesai pendidikan pada tahun 1911, bergabung dengan Ulanen-Regiment Kaiser Alexanders des II von Russland. Singkat cerita pilot muda bersemangat tinggi ini masih bertugas di Front Timur saat Agustus 1916 bertemu dengan pilot tempur Oswald Boelcke yang sedang mencari calon pilot untuk mengisi unit tempur baru.
Begitu berjumpa dengan Manfred von Richthofen, langsung direkrutnya untuk bergabung dalam Jagdstaffel (Skadron Tempur) baru, Jasta 2. Dalam unit tempur inilah, von Richthofen memenangkan kombat udara pertamanya di atas Cambrai, Perancis 17 September 1916.

Begitu gembiranya pilot tempur muda ini sehingga untuk mengenang skor kemenangan pertamax-nya, ia memesan cangkir perak yang diukirkan tanggal pertempuran dan jenis pesawat musuh. Benda itu dititipkan kepada seorang kawan pemilik toko perhiasan di Berlin. Tradisi ini terus berlanjut hingga berjumlah 60 cangkir. Sesudah itu, tidak dapat dibuat lagi sebab pengiriman bahan bakunya diblokade masuk Jerman. Salah satu kemenangan besarnya adalah pada 23 November 1916 saat von Richthofen menembak jatuh musuh besarnya , ace Inggris Mayor Lanoe Hawker VC yang dijuluki oleh Manfred von Richthofen sendiri sebagai "the British Boelcke".

Dalam kombat udara 6 Juli, Manfred von Richthofen terluka berat pada kepalanya hingga hingga ia terpaksa mendarat dekat Wervicq dan tidak bisa terbang untuk beberapa minggu. Kemenangan atas jago termpur Jerman ini diaraih oleh Captain Donald Cunnell yang tewas beberapa hari kemudian. Hari fatal bagi ace nomor satu Jerman ini terjadi pada pukul 11.00 pagi 21 April 1918. Manfred von Richthofen tewas, hanya 12 hari menjelang ulang tahunnya ke-26, saat terbang di atas bukit Morlancourt, dekat sungai Somme. Pada waktu itu Red Baron sedang mengejar pilot junior Kanada, Letnan Wilfrid "Wop" May dari RAF (Royal Air Force). Manfred von "Red Baron" Richthofen yang sedang mengejar May dilihat oleh flight comannder Kapten Arthur "Roy" Brown juga dari Kanada. Brown menukik turun menyerang Richthofen tapi serangan itu bisa dielakkan, ia lalu kembali mengejar May.

Pada pengejaran May itulah, diperkirakan sebuah peluru .303 melukai hati dan paru-paru Manfred von Richthofen dan mempercepat kematian sang jago tempur Jerman itu. Pada detik-detik terakhir hidupnya, The Red Baron masih mampu mendaratkan pesawatnya di suatu ladang dekat jalan Bray-Corbie, sebelah utara dari desa Vaux-sur-Somme, sektor yang dikontrol Australian Imperiaal Force (AIF). Seorang saksi mata, gunner George Ridgeway mengatakan, saat dia dan pasukan Australia tiba di pesawat, Red Baron masih hidup tetapi beberapa saat kemudian meninggal. Saksi mata lainnya, Sersan Ted Smout dari Australian Medical Corps mengutip kata terakhir yang keluar dari mulut Manfred von Richthofen mengatakan "kaput" (habis) sebelum ia menetup mata untuk selama-lamanya. Belum juga dapat dipastikan peluru milik siapa yang mengakhiri karier The Red Baron.

Pesawat Fokker Dr.I yang legendaris

Ini dia nih pesawat yang sangat terkenal dari sang legendaris The Red Baron yang mencatatkan 80 kills (dengan beberapa pesawat yang berbeda)


Saking terkenalnya The Red Baron sampai dibuatkan sebuah film dengan judul yang sama. Ini dia posternya cekidot....




nih ada trailernya...mankstab abis

Lihat trailer lainnya disini. Karakter The Red Baron juga muncul di film Flyboys. Salah satu film favorit ane nih, manktabs . Cukup sekian dulu dan terima kasih, jangan lupa untuk meninggalkan jejak anda...boleh di-copy, di-share apalagi, kagak nolak jempol..

Sumber: Angkasa mags, Mbah Gugel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar